Lidik.id, Palembang – Ustaz Abdul Somad (UAS) turut berkomentar terkait polemik konten masak rendang 200 kilogram oleh kreator Willie Salim di Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang. Dalam pernyataannya, UAS menyebut fenomena ini sebagai “rendang konspirasi,” merujuk pada dugaan ketidakwajaran dalam proses memasaknya.
“Siapapun yang datang ke Palembang ini walaupun agamanya beda, walaupun akidahnya beda, ada orang non-muslim yang datang ke Palembang ini tiba-tiba pulang hilang kepalanya? Nggak ada, paling-paling hilang rendangnya,” ujar UAS.
Ia kemudian menyoroti proses memasak rendang dalam jumlah besar yang dilakukan di lokasi tersebut. “Tidak mungkin rendang sebanyak itu apinya kecil. Menurut ilmu perendangan, rendang itu mesti dimasak 4 jam baru matang, apinya mesti besar, apalagi kalau sampai 100-200 kilo. Jadi kalau apinya kecil, rendangnya sebanyak itu ditinggalkan, memang namanya rendang konspirasi,” tambahnya.
Pernyataan ini muncul di tengah polemik yang semakin memanas. Sebelumnya, sejumlah warga Palembang merasa konten tersebut merusak citra dan nama baik Wong Palembang. Atas dasar itu, beberapa pihak melaporkan Willie Salim ke Polda Sumsel.
Salah satunya adalah kantor hukum Ryan Gumay Lawfirm, yang secara resmi mengajukan pengaduan masyarakat ke Polda Sumsel pada Sabtu malam (22/3/2025). Pimpinan Ryan Gumay Lawfirm, Muhammad Gustryan, mengatakan laporan ini dibuat sebagai bentuk keberatan atas dampak sosial yang ditimbulkan.
“Kami melengkapi pengaduan dengan beberapa bukti yang sudah kami serahkan ke Subdit Cyber Crime Polda Sumsel, yang juga telah direspon melalui akun Banpol Sumsel,” ujarnya kepada Lidik Media.
Kasus ini kini menjadi perhatian luas, dengan berbagai pihak menunggu perkembangan lebih lanjut terkait proses hukum dan respons dari Willie Salim sendiri.
Discussion about this post